Monday, December 31, 2012

M.O.T.I.V.E

TURN OVER A NEW LEAF.

Alhamdulillah, just get back from a program held by our batch, I-Mumtazian. The last one for the last day of this year. It brought me back to last year memories, in which we had "Hatiku Milik Siapa". This time, some kind of different. Still, we had pieces of HMS Part 2, by getting ourselves more clear about 'Fiqh of Engagement". It's a good reminder about how we should guard ourselves regarding relationship before marriage, based on al-Quran and as-Sunnah.



But here, I want to share about the second part of the program. It's about how we are going to achieve our goals, being more successful and more effective as what I can conclude from the talk. Dr Hesyam, Neuropsychiatric in Alexandria University share with us some good points. From the word, MOTIVE, we can try to apply in our daily life.

M: Mission. Without this mission, it's very difficult to motivate ourselves. And the most important thing, to start mission with good intentions.There are some criteria that we have to fulfill in order to achieve our goals. It must be a smart one, specific, time-bound, relevant, measured and accepted.

O: Order. Means that we have to be in system. And actually it starts from our GOOD SLEEP. I am very attracted when the doctor relate this fact to what actually Allah says in Quran. If we realize, every 'day' word comes after 'night'. It always be '...night and day'. Here, we can see that it is very important to have good sleep, where you will have good rest and fresh for the next hectic day. Besides, you need to be balanced, the right to Allah, to family, to people surround you and yourself. And you can reward yourself after you achieve the goal, not the reverse..:)

T: Team. Why? Dr Hesyam doesn't say much about this, but he repeat several times, 'CHOOSE YOUR FRIEND'. Somehow, friends can influence us, right? They remind us if we forget, correct us if we're wrong and be with us in easy and hard times. And we need to choose friend that can help us to achieve our goal, and more important is to walk in the right path towards Jannah, in sha Allah. Doesn't mean that we have to neglect the other group, we still have to pray, advice and help them.


And keep thy soul content with those who call on their Lord morning and evening, seeking His Face and let not thine eyes pass beyond them, seeking the pomp and glitter of this Life no obey any whose heart We have permitted to neglect the remembrance of Us, one who follows his own desires, whose case has gone beyond all bounds. ( Al-Kahfi: 28)


I: Immediate and Insidious. Whatever you want to do, start it now!! Don't wait for tomorrow or next day. Simply make it immediately but do it slowly, gradually so that you can be persistent. Allah loves those who are doing things that are small amount but istiqamah.

V: Vision. Here, it's very interesting, because you need to train youself. It's about how you see the world, or when something happen to you. The same things can happen to different person but will be perceive differently. Remember that Allah is Merciful. He doesn't want bad things happen to you. But, we need to open our eyes and see the gift behind those bad things. Whatever things come up, He want to teach us something. It's happen to me. I can make myself positive when facing difficult situation, but I just could't stand if somebody is late. It stole my time. For me, time is precious. You can't pay it back. It's either we manage it wisely, or it just lost. But actually, when I have to wait, for minutes or hours, actually He want me to be PATIENT, to keep CALM. It's simple, but it's not easy. Yet, it built good character.



E: Evaluate. It's silent (we don't pronounce E in MOTIVE), but it is the most important. This is what actually great companians of Rasulullah do everyday before they sleep. They muhasabah what they have done all through the day. Whatever things that you try to do, and you did all the list above, you will come to this part. You need to evaluate what you have done. Why? It's not the matter you are not failing, but indeed you learn what is wrong. Next time, you will know what are the mistakes and try to avoid them.

Actually, if we look back, these are all things that Islam teach us. Whatever we want to do, we must first have good intention. Systematic, one of Muwassafat Tarbiyah. Also, Islam encourage us to be with those ulama' and good people. Next, try do things in small quantity but continously to keep you in the track. Then, always thinking good about what happen to you and last, but or least muhasabah.

Above all things above, don't forget to pray to ALLAH.

And, not to forget, the last part of the night. Before it ends, we listen to some tips about marriage life from the married couples. Barakallahu lakum wa jama'a bainakum fil khair...

Hoping that we can try to be better, this coming 2013, for the sake of Allah. Let us start now..:)

Wednesday, December 26, 2012

Siapa yang rugi?

Alhamdulillah, atas segala kurniaan dan aturanNya pada hari ini. Kadang-kadang kita terlalu risau dengan apa yang akan berlaku pada esok hari, tanpa kita sedari bahawa segala-galanya berada dalam genggamanNya. Cuba kita serahkan dan bertawakal pada Dia, Pemilik segala yang ada di langit dan bumi dan di antara keduanya, masa itu hati akan terasa tenang kerana yakin, percaya dan beriman, semuanya yang berlaku adalah  yang terbaik untuk kita, ketentuan dari Ilahi.

Rugi. Semua tahu maksudnya. Seseorang itu akan rugi apabila dia terlepas sesuatu perkara yang baik. Cuma tak semua tahu apa perkara baik yang dia terlepas tu. Banyak kebaikan yang kita terlepas setiap hari, cuma kita tak sedar atau tak tahu yang sebenarnya kita dalam keadaan 'rugi'.

Di sini saya nak ajak sama-sama kita ingat kepentingan menuntut ilmu. Benda yang kita nampak sangat simple, tapi sebenarnya banyak sangat beza orang yang tahu dan tidak tahu. Orang yang 'alim dengan yang jahil. Yang bersungguh-sungguh dengan yang malas.

Katakanlah: "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (Surah al-Zumar 39:9)

Banyak ayat Quran dan hadis yang menekankan pentingnya menuntut ilmu. Malahan, wahyu pertama yang diturunkan pun, Surah al-Alaq menyuruhkan kita membaca. Memang tak dinafikan, kita manusia lemah. Akan rasa putus asa, malas, penat, jemu, bosan dan tak larat dalam menuntut ilmu, terutama diri sendiri ini. Sebagai pelajar perubatan, banyak sangat nota-nota kuliah yang perlu dibaca, difahami dan diingat hari-hari. Belum termasuk ilmu-ilmu lain yang cuba dipelajari sementara berada di Mesir ni.

Sememangnya malu dengan diri sendiri apabila guru lebih bersemangat mencurahkan ilmu daripada kesungguhan anak murid sendiri. Doctor dan lecturer di sini tak jemu untuk menerangkan kepada kita sehingga kita faham. Kalau ustazah kelas arab saya pula, beliau yang terlebih dahulu call kami, bertanyakan bila mahu meneruskan kelas bahasa Arab. Ustazah selalu minta kami ulangkaji apa yang telah dipelajari.

Bila fikir semula, kitalah yang rugi. Bila kawan kita ajak pergi ke majlis ilmu atau apa-apa kelas, kalau tak dapat hadir, kita cakap, "sorry lah, aku tak boleh datang," Sebenarnya, orang yang mengajak tak rugi apa-apa. Ustaz yang beri ceramah tu pun, tak rugi apa-apa kalau kita tak datang. Kerugian penganjur kalau tak ramai orang datang program pun tak serugi orang yang tak dapat datang Sebab apa? Kata-kata Imam Syafi'ie:


Lelah. Memang penat. Kena bangun awal, nak pegi kelas. Kena bersiap, pakai kemas-kemas, itu pun adab menuntut ilmu. Nak menapak kaki ke satu-satu tempat pun perlukan kekuatan. Duduk dalam kelas, dengar dan sedut ilmu-ilmu itu pun satu perkara. Dah habis kelas, amanah atas kita  pula untuk ingat apa yang kita belajar, kena amalkan dan kena juga sebarkan pada orang lain. Dan istiqamah itu sendiri pun perlukan mujahadah yang tinggi.

Tapi, Allah berfirman lagi dalam al-Quran,

"Sesungguhnya hamba Allah yang paling takut kepada-Nya adalah ulama." (al-Fathir: 28)

Ulama di sini tidaklah specific pada para ulama', tapi sebenarnya orang yang mengetahui ilmu dan kebesaran Allah. Dengan menuntut ilmu, Allah bagi peluang untuk kita menambah iman padaNya. Betapa tidak, andai seseorang hamba itu merenung setiap kejadian dan ciptaan Tuhan, subhanallah, akan rasa betapa manusia ini tidak ada apa-apa tanpa rahmat dan kurniaan dariNya. Besarnya kekuasaan zat Yang Maha Agung.

Daripada Abu Bakar ra. , sabda Rasulullah saw bermaksud : “ Mulakan pagimu sebagai seorang guru, atau pelajar, atau pendengar atau orang yang cintakan ilmu , maka jangan jadi orang yang kelima , kamu akan binasa “

Sedih bila mengingatkan ada yang tidak datang kuliah, sedangkan itu satu amanah. Manakan sama baca buku dirumah seorang diri dengan mendengar di dewan kuliah dan berbincang dengan rakan-rakan seperjuangan. Jom, sama-sama berusaha untuk menuntut ilmu pengetahuan tanpa jemu. Di samping kita belajar ilmu dalam bidang kita, jangan lupa untuk cuba ambil ilmu lain buat bekalan akhirat.Moga-moga Allah mempermudahkan urusan kita semua dan memberi kekuatan. Doa padaNya, in sha Allah, Dia akan beri apa yang kita perlukan.

p/s: jangan study last minute..:)



Wednesday, December 19, 2012

Bangun dan berilah inzar!

Bismillah...

Kali ini, tertarik untuk berkongsi tentang pengajaran dari kisah sirah yang biasa-biasa kita dengar, yang kita tahu sejak sekolah rendah lagi. Tentang penurunan wahyu kepada baginda di Gua Hira'. Tapi, entah kenapa lain rasanya bila mendengar dalam satu majlis ilmu (Madrasah Nabawiyah) baru-baru ini. Perincian cerita ini diambil dari Kitab Al-Raheeq Al-Makhtum oleh Shaikh Sofiy al-Rahman al-Mubarakhfuri.

Ketika baginda menerima wahyu pertama kali di Gua Hira' itu bukanlah pertama kali baginda berkhulwah. Sebelum itu lagi, baginda gemar beribadat dan mengasingkan diri dari kaumnya yang sudah jauh dan terpesong dari agama nabi Ibrahim. Mereka menyembah berhala. Disini, kita kena tahu, kenapa Rasulullah beruzlah? Sebabnya bila kita bersendiri dengan Allah, kita dapat bermuhasabah dan menghisab diri kita, jauh dari suasana keduniaan yang penuh dengan bermegah-megah dan hasad dengki. Masa inilah, kita akan merenung dan berfikir tentang kebesarannya, segala nikmat pemberiaannya. Rasa kerdilnya diri ini dihadapan Dia Yang Maha Agung.

Seperkara lagi yang sangat memberi kesan kepada saya dan sahabat-sahabat yang hadir. Kak Hanun (penyampai), meminta kami meneliti sama-sama bait-bait Surah al-Muddatsir, ayat 1-7.


"Hai orang yang berkemul (berselimut) (1) bangunlah, lalu berilah peringatan! (2) dan Tuhanmu agungkanlah! (3) dan pakaianmu bersihkanlah,(4) dan perbuatan dosa tinggalkanlah, (5) dan janganlah kamu memberi (dengan maksud) memperoleh (balasan) yang lebih banyak.(6) Dan untuk (memenuhi perintah) Tuhanmu, bersabarlah. (7)"

Kemudian, kami diminta menutup mata, dan mendengar ayat-ayat yang mengandungi seruan Ilahi membawa perintah agung, merentap Baginda dari kenyenyakan tidur dan kesedapan selimut untuk bersusah, berjihad dan berjuang.

Seolah-olah, seruan "Wahai yang berselimut,bangun dan berilah inzar" berkata:

"sesungguhnya orang yang hidup untuk dirinya sahaja akan hidup penuh kerehatan,engkau ini adalah orang yang memikul tanggungjawab yang besar.
kedatangan mu bukan untuk tidur!
dan bukan untuk berehat, bukan untuk berenak-enak dengan selimut yang mendakap!
bukan untuk hidup yang tenang!
dan bukan untuk berhibur dengan barang yang menyeronokkan.
Ayuh! bangun segera untuk tugas yang besar,yang sedang menunggu kau, kewajipan yang berat sudah pun disediakan untuk kau laksanakan.
Ayuh! bangunlah untuk berkecimpung dan menggarapnya,kau harus hadapi kepenatan dan kesusahan.
Ayuh! bangunlah segera,kini masa berehat dan tidur sudah tidak ada lagi bagimu,yang ada hanyalah berjaga malam yang berterusan dan perjuangan yang panjang lagi membebankan.
Ayuh! dan persiapkanlah diri mu untuk kesemuanya itu! "

Nah!! Perkataan inzar itu sendiri bermaksud pemberitahuan yang menakutkan. Maka, kita mesti bangun, tak boleh membiarkan diri lalai dan leka dengan kesenangan duniawi. Baginda yang Allah kasih pun menghadapi pelbagai rintangan untuk sebarkan Islam, memberi inzar kepada kita semua. Kasihnya baginda terhadap umatnya sehinggakan ketika di saat-saat akhir hidup baginda pun, baginda ingatkan kita. Lalu bagaimana pula manifestasi cinta kita terhadap baginda? Semua mengaku sayangkan Rasulullah, tapi muhasabah diri sendiri, apa bukti sayang kita? Sirah hidup baginda pun kita tak tahu.


Setiap orang ada tugas masing-masing. Semoga kita semua bersungguh-sungguh melaksanakan kewajipan kita, niat kerana Allah. Masa dengar ayat-ayat itu, terasa sangat. Waktu tu, kami dalam fatrah imtihan. Memang biasalah stress nak exam, banyak lagi tak baca. Lagi, cabaran musim sejuk , memang sangat enak berselimut. Itulah, lemahnya manusia, mengadap buku pun rasa tak mampu nak habiskan. Macam mana nak pikul amanah sebagai khalifah, yang lebih besar? Memang sebenarnya kita tak boleh bersenang-senang, sebab banyak lagi kerja tak buat. Kata-kata Imam Hasan al-Banna, " kewajipan lebih banyak dari masa".

Alhamdulilah, hari ini, rehat sehari...esok akan start round baru, ENT..semoga Allah berikan kekuatan untuk berusaha lebih gigih..

Monday, December 17, 2012

satu permulaan..

Alhamdulillah, selesai sudah exam OSCE Internal Medicine semalam. Cuma di sini ingin berkongsi apa yang dipelajari semalam. Betullah, pelajaran itu bukan sekadar dalam dewan kuliah, clinical round atau study group, tapi bagiku ketika peperiksaan itu sendiri.

Semalam dapat cardiac patient.Bila tiba giliranku menjawab soalan:
Doc: Mention cardiac causes that can lead to jaundice.
Me: mm, cardiac cirrhosis?
Doc: yes, what else?
Me: ......(memang tak tahula, tak sangka pula tanya pasal jaundice)
Doc: What about artificial heart valve? They are not original. They have hard surface. When the blood pass through it, it can cause damage to red blood cell and cause haemolysis, which can lead to haemolytic jaundice. It is'n it?
Me: yes..

Alhamdulilah, tak dapat jawab soalan dengan baik pun, yang pasti ilmu yang diperoleh akan ingat sampai bila-bila. Dan masa tu, baru terfikir, untungnya kita yang ada jantung yang normal. Bayangkan orang yang sakit tu, sudahlah pakai artificial heart valve, tapi banyak pula complicationnya..Subhanallah, ciptaan manusia takkan dapat menandingi apa yang Allah ciptakan..tapi, berapa ramai manusia yang sedar?

Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, nescaya kamu tidak akan mampu menghitungkannya.Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang. (16:18)

Esok, MCQ pula..moga-moga Allah mudahkan urusanku dan sahabat-sahabat seperjuangan sekalian..
p/s: terima kasih pada semua yang mendoakan..:)